Pertemuan Para Imam Masjid Minoritas Muslim di Kairo
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari INA, pertemuan tahunan ini terselenggara atas prakarsa Darul Fatwa Mesir dan dengan kerjasama sekretariat lembaga fatwa dunia dan dengan partisipasi para dewan 80 negara dari pelbagai benua dunia.
Dr Syauqi ‘Allam, grand mufti Mesir dan direktur pertemuan tersebut mengatakan, para imam masjid dan mubalig di Barat merupakan benih utama publikasi Islam dan pengoreksi makna-makna Islam di luar.
"Topik pertemuan ini dipilih dengan sangat akurat dan tujuan dari penyelenggaraan tersebut adalah mengenalkan para imam masjid dan mubalig religi di Barat dengan makna teks-teks syariat serta interaksi dengan realita-realita terkini, penggunaan metode dan sarana-sarana dialog religi sahih dan moderat serta jauh dari keekstreman,” imbuhnya.
Dr. Syauqi ‘Allam menegaskan, pembahasan masalah-masalah penting terkait minoritas muslim di negara-negara Barat dan mekanisme pendidikan para imam masjid untuk menyelesaikan dan mengobati masalah ekstremisme di tengah-tengah minoritas muslim dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh mereka, termasuk poros-poros lain yang dikategorikan dalam pertemuan tersebut.
Dipenghujung ia mengatakan, memperkuat komunikasi antar para imam masjid, mubalig dan lembaga-lembaga Islam besar di dunia Islam, jauh dari gerakan radikal dan ekstrem di dunia luar, menciptakan sebuah faksi moderat lewat dukungan dan mendidik para pemimpin religi serta para imam masjid dalam bidang fatwa dan mekanisme menghadapi fenomena radikal dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh minoritas muslim termasuk poros lain pertemuan tersebut.
