IQNA

Pengetahuan Alquran/ 11

Pembagian Air Secara Ilmiah Pertama oleh Alquran

14:36 - February 08, 2023
Berita ID: 3477990
TEHERAN (IQNA) - Alquran membedakan antara berbagai jenis air dan membaginya menjadi beberapa jenis seperti air "Furat" (segar/tawar), air "Thahur (bersih/suci)" dan air "Ujaj" (sangat asin). Dengan melihat waktu ketika Alquran diturunkan dapat dianggap sebagai semacam keajaiban.

Menurut Iqna, Alquran dengan hati-hati menjelaskan banyak perbedaan antara air dan telah memberikan nama khusus untuk air yang berbeda sesuai dengan tingkat kemurniannya. Alquran menyebut air hujan sebagai "Thahur"; Dia menyebut air tawar sungai dan sumur sebagai "Furat" dan air laut dengan "Ujaj". Perbedaan antara berbagai jenis air telah dibuktikan secara ilmiah.

Dalam Alquran, air hujan disebutkan dengan nama "Thahur: bersih/suci". Karena air hujan diuapkan dan kemudian disuling, air tersebut bebas dari kontaminasi apa pun. Ilmuwan menyebut air ini sebagai "air suling", yang banyak digunakan dalam pengobatan karena sifatnya yang dapat mendisinfeksi.

Kendati demikian, air ini bukanlah air segar karena air segar mengandung garam dan zat tambahan yang ditambahkan ke dalamnya setelah mengalir di tanah dan melewati bebatuan dan tanah tandus, mengubah air dari mata air dan sungai menjadi air segar untuk diminum. Air yang telah diungkapkan dengan "Furat/segar". Air ini memiliki khasiat khusus yang membuatnya cocok untuk diminum, meminum air ini dapat memberikan efek mental yang baik bagi manusia.

Alquran juga menjelaskan air laut dengan kata khusus "Ujaj". Seperti yang disebutkan dalam surah Fatir:

وَمَا يَسْتَوِي الْبَحْرَانِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ سَائِغٌ شَرَابُهُ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ

“Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit.” (Q.S. Fatir: 12) Dalam ayat ini, disebutkan dua jenis kata sifat “Tawar, Segar” dan “Asin lagi Pahit”, yang di satu sisi mengacu pada air tawar sungai dan di sisi lain mengacu pada air asin laut.

“Asin lagi Pahit” digunakan untuk air laut karena menonjolkan salinitas laut yang berlebihan. Karena air laut memiliki berbagai garam dan salinitasnya tidak hanya disebabkan oleh "garam", istilah ini digunakan untuk mendeskripsikannya.

Berdasarkan pembagian ini dan subjek-subjek yang dipertimbangkan Alquran untuk air, dapat dikatakan bahwa Alquran telah menyajikan klasifikasi ilmiah tentang air untuk pertama kalinya.

Perlu dicatat bahwa istilah dan kategori ini diungkapkan dalam periode ketika, bahkan berabad-abad kemudian, orang tidak terbiasa dengan sifat desinfektan air yang dihasilkan dari penguapan dan penyulingan; namun, Alquran melakukan pembagian ini tanpa menggunakan alat-alat laboratorium, yang menunjukkan keajaiban ilmiah Alquran. (HRY)

captcha