Mari Ambil Kesempatan untuk Publikasikan Seni Mulia Alquran

TEHERAN (IQNA) - Mohammad Nemati, seorang seniman veteran yang menulis Alquran, menyatakan bahwa orang Iran telah lama unggul dalam seni kaligrafi di dunia, dan berkata: “Pihak berwenang harus mengambil kesempatan untuk memublikasikan budaya Alquran serta budaya seni Alquran dan melakukan upaya serius di bidang ini.”

Menurut laporan Iqna dari Fars, Mohammad Nemati, seniman juru tulis Alquran dari provinsi Fars, Selasa malam, 22 November, dalam pertemuan dengan Mohammad Hossein Hasani, kepala Organisasi Alquran akademisi negara, mengatakan: "Alquran memberdayakan manusia dan sudah selayaknya menjadi orang-orang ahli Alquran."

Mengingat sebuah hadis Nabi (saw) yang mengatakan, "Berlindunglah pada Alquran ketika godaan menyerang", Nemati berkata: “Menurut sabda Nabi (saw), tsiql akbar adalah Alquran, yang mana kita harus memprioritaskan dalam kegiatan keagamaan.”

Ia juga menyerukan publikasi bacaan Alquran di kelompok-kelompok agama, ketika "Ja'a al-Haq" datang, "Zahaqa al-Batil" muncul di belakangnya, yaitu kita harus mengetengahkan kebenaran Alquran di berbagai bidang untuk menghancurkan kepalsuan.

Nemati menyebut Alquran sebagai titik kesamaan umat Muslim dan berkata: “Musuh melakukan segala upaya untuk menciptakan perpecahan di antara umat Muslim dan kita harus menggunakan titik kesamaan ini untuk memperkuat persatuan.”

“Saya telah menyumbangkan 15 lukisan karya saya ke Museum makam suci Razavi,” ucapnya dengan mengingat bahwa dia telah menulis 24 jilid Alquran sejauh ini.

Nemati menambahkan, tahun lalu saya mulai menulis Alquran, yang merupakan naskah paling tebal dalam sejarah penulisan Alquran di Iran dan tidak seperti Alquran ini.

Ia menekankan perlunya memperkenalkan seniman-seniman Qurani tersebut ke masyarakat dengan mengatakan bahwa saya telah bekerja dengan 20 tukang sepuh emas yang kebanyakan perempuan, tapi sayangnya tidak ada yang mengenal mereka. (HRY)

4101725